Liga Shopee Asia Tenggara
Jadikan Liga 1 Musim 2023/2024 yang Terbaik di Asia Tenggara
BRI Liga 1 15 June 2023, 1.07 PM
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyatakan kompetisi Liga 1 musim 2023/2024 akan memiliki banyak terobosan yang bertujuan menjadikan liga kasta tertinggi nasional ini menjadi nomor satu di Asia Tenggara.
Menurutnya, berbagai dukungan pemerintah, PSSI, sponsor, dan pihak broadcast harus benar-benar dimanfaatkan seluruh klub peserta liga dan pemain sehingga kualitas sepakbola Indonesia terus meningkat.
"Terobosan paling utama menyangkut komersialisasi dengan kehadiran sponsor, broadcast, dan sebagainya. Namun jangan dinilai PSSI hanya memikirkan bisnis. Usaha komersialisasi didasari atas keinginan PSSI meningkatkan kualitas program, terutama program kompetisi liga. Jika dari aspek komersialisasi, liga punya pendanaan yang kuat, pasti kualitasnya naik dan itu akan berpengaruh pada klub dan akhirnya timnas," jelasnya saat peluncuran Liga 1 musim 2023/2024 di Jakarta, Kamis (15/6).
Erick menambahkan terobosan yang dilakukan di musim kompetisi Liga 1 ini dilakukan setelah PSSI melakukan studi banding dengan Jepang dan Jerman yang memperlihatkan kualitas sepakbola di suatu negara akan maju jika aspek komersialisasi tinggi. Untuk musim kompetisi Liga 1 2023/2024, PSSI melalui PT Liga Indonesia Baru bekerja sama dengan grup Elang Mahkota Teknologi/Emtek sebagai host broadcasting.
"Lihat Jepang yang organisasi sepakbolanya punya pendapatan US$200 juta dan punya fasilitas bagus, program bagus, serta timnas yang langganan ikut Piala Dunia. Lalu Jerman dengan pendapatan liga mencapai lebih dari US$4,2 miliar, terbesar kedua setelah Inggris. Artinya jika organisasi punya pendanaan yang kuat, maka kualitas liga akan naik. Itu fakta," tambahnya.
Oleh karena itu, demi mendukung aspek bisnis di liga musim mendatang, Erick menerapkan beberapa terobosan. Mulai dari setiap stadion dan klub memiliki LED demi menaikkan rating dan visual di lapangan sehingga lebih bagus, menggelar pelatihan bagi wasit agar integritas wasit Indonesia membaik dan pertandingan berjalan bersih, penerapan VAR, dan perbaikan stadion-stadion demi mendukung pertandingan, siaran televisi, kenyamanan, dan keamanan bagi penonton.
Pemerintah, sesuai arahan Presiden Jokowi juga sudah berkomitmen mengeluarkan Rp1,9 triliun untuk merenovasi 22 stadion, sesuai blue print PSSI yang sudah disampaikan ke FIFA. Ini bukti keseriusan pemerintah, PSSI, broadcast, dan sponsor yang bersatu untuk mengembangkan sepakbola nasional agar Liga 1 menjadi nomor satu di Asia Tenggara dengan rating TV naik dan kualitas permainan juga meningkat.
Bola.net - Kehebatan sepak bola Asia Tenggara akan segera menemukan panggung baru untuk bersinar dengan hadirnya turnamen klub elit terbaru, yakni Shopee Cup ASEAN Club Championship. Kerja sama antara Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) dan Shopee yang merupakan platform e-commerce terkemuka, akan membawa atmosfer kompetisi yang membara dan memperkaya jalinan olahraga di seluruh Asia Tenggara.
Selain itu, turnamen klub regional pertama di Asia Tenggara itu akan membawa angin segar bagi iklim pasar sepakbola di kawasan. Para penggemar serta suporter sepak bola berkesempatan menyaksikan 40 pertandingan dari berbagai klub kesayangan dengan suguhan permainan terbaik, serta adu taktik dan skill tingkat tinggi.
Berkolaborasi bersama mitra penyelenggara utama, Shopee serta mitra komersial eksklusif, SPORTFIVE, AFF ingin menciptakan masa depan yang semakin menarik bagi klub sepak bola ASEAN. Dicanangkan, turnamen ini akan dimulai pada 17 Juli hingga 21 Mei 2025 mendatang.
Menariknya, juara serta Runner-up Liga 1 Indonesia musim lalu, PSM Makassar dan Persija Jakarta turut diundang menjadi perwakilan klub dari Indonesia untuk bertanding di Shopee Cup musim ini. Selain itu, sebanyak 14 klub terbaik di ASEAN akan berkompetisi memperebutkan gelar juara Shopee Cup ASEAN Club Championship.
Chief Commercial Officer (COO) Shopee, Zhou Jun Jie bersama Presiden AFF, Mayor Jenderal Khiev Sameth. (c) istimewa
Presiden ASEAN Football Federation (AFF), Major General Khiev Sameth mengatakan, momen ini menandai langkah bersejarah bagi sepak bola ASEAN. Ia menyebut, Shopee Cup akan menjadi aspek penting dalam menciptakan masa depan yang menarik bagi klub sepak bola ASEAN dan mentransformasi industri sepakbola di ASEAN.
"Turnamen Shopee Cup akan memupuk aspirasi bagi klub-klub ternama untuk menjadi juara ASEAN dan tampil sukses di Asia," katanya.
“Kami sangat bangga bermitra bersama Shopee, perusahaan ASEAN yang dikenal secara global dan dapat menjadi mitra utama ASEAN Club Championship yang pertama dan bersama-sama, kita membuat sejarah dengan membentuk dan mempercepat perkembangan klub sepak bola ASEAN,” jelas Major General Khiev Sameth.
Dirinya pun menyampaikan apesiasi atas kemitraan dan dukungan yang diberikan oleh Shopee.
"Kami berharap kolaborasi apik dengan Shopee serta mitra komersial, SPORTFIVE dapat menyelenggarakan turnamen sepak bola kelas dunia serta mampu mengembangkan ekosistem sepak bola ASEAN ke level yang lebih tinggi,” ujar Major General Khiev Sameth.
Sejalan dengan itu, Chief Commercial Officer Shopee Zhou Jun Jie mengatakan, pihaknya sangat senang bermitra dengan Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF), sebagai sponsor utama dari turnamen antar klub terbesar di Asia tenggara, Shopee Cup.
"Ajang ini menawarkan kesempatan bagi kami untuk terhubung dengan para penggemar di seluruh wilayah Asia Tenggara dan berinteraksi lebih dekat dengan generasi muda, khususnya para penggemar dan suporter sepak bola," katanya.
"Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat memperluas jangkauan Shopee, serta di saat yang sama dapat tetap menghibur dan terus memberikan pengalaman menyenangkan bagi seluruh pengguna melalui ekosistem yang terintegrasi," jelas Zhou.
Komentar pemerhati sepak bola di X. (c) istimewa
Berbicara tentang kecintaan terhadap sepak bola, Asia Tenggara dikenal sebagai salah satu kawasan dengan euforia suporter sepak bola yang terbaik di Asia, bahkan dunia. Berbagai turnamen antara negara dan liga di negara-negara anggota AFF yang pernah bergulir sukses menjadi barometer utama industri sepak bola di banyak negara.
Shopee Cup akan menampilkan para juara liga nasional dan pemenang piala (atau runner-up dalam situasi tertentu) dari Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam (perwakilan dua tim setiap negara), serta Filipina dan Singapura (perwakilan satu tim setiap negara). Juara Liga Nasional Brunei, Kamboja, Laos dan Myanmar akan bersaing memperebutkan dua tempat di Fase Grup turnamen saat babak kualifikasi play-off.
12 klub yang memenuhi syarat akan diundi ke dalam dua grup untuk fase grup dengan Undian Resmi (Official Draw). Setelah Pengundian Resmi (Official Draw) dilakukan, para klub akan mulai berlaga dalam fase grup yang akan dimainkan dengan sistem kandang dan tandang.
Tim dengan peringkat pertama dan kedua dari masing-masing grup pada akhir fase grup akan lolos ke semi-final. Semifinal dan final akan dimainkan dalam format kandang dan tandang.
So, nantikan permainan dari para pemain bintang dari setiap klub yang berlaga dalam Shopee Cup beberapa bulan yang akan datang, ya!
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau lebih dikenal sebagai ASEAN (bahasa Inggris: Association of Southeast Asian Nations)[10][11] adalah organisasi geopolitik dan ekonomi untuk negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, Thailand pada tanggal 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi ASEAN oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan kestabilan di tingkat regional, serta meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya dengan cara yang damai.
ASEAN meliputi wilayah daratan seluas 4,46 juta km², dan memiliki populasi yang mendekati angka 600 juta jiwa. Luas wilayah laut ASEAN tiga kali lipat dari luas wilayah daratannya. Pada tahun 2010, kombinasi nominal PDB ASEAN telah tumbuh hingga $1,8 triliun. Jika ASEAN adalah entitas tunggal, maka mereka akan duduk sebagai ekonomi terbesar ke-9 setelah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Jerman, Prancis, Brasil, Britania Raya, dan Italia.
ASEAN didirikan oleh lima negara melalui 5 menteri luar negerinya, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina di Bangkok pada 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok. Berikut adalah daftar menteri luar negeri pendiri ASEAN:
Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pionir. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari kemerdekaannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena adanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, satu tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 30 April 1999. Setelah kesemua negara di Asia Tenggara bergabung dalam wadah ASEAN, Timor Leste memutuskan untuk ikut bergabung menjadi anggota ASEAN, meskipun syarat keanggotaannya belum terpenuhi.
Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:
Prinsip-prinsip dasar tersebut meliputi:
ASEAN beranggotakan semua negara yang wilayahnya berada di kawasan Asia Tenggara. Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN beserta tahun masuknya ke ASEAN:
Ada dua negara yang menginginkan status keanggotaan di ASEAN, dan negara ini sekarang berstatus sebagai pengamat di organisasi ini:
Timor Leste (menjadi pengamat sejak 2002) dan menjadi anggota ASEAN.
Mengingat kepentingan geografis, ekonomis dan politik yang strategis, sejak beberapa tahun belakangan, ASEAN telah mencoba menjajaki perluasan anggota kepada negara-negara tetangga di sekitar ASEAN. Berikut ini adalah daftar negara-negara yang dijajaki untuk perluasan keanggotaan ASEAN:
Daftar ini hanya berlaku untuk paspor biasa ASEAN.[20]
ASEAN+3 sudah melakukan beberapa pertemuan di antaranya kerja sama keamanan energi. ASEAN+3 muncul sebagai akibat semakin meningkatnya kebutuhan energi baik di tingkat regional maupun tingkat dunia. Pertemuan pertama berlangsung pada tanggal 9 Juni 2004 di Manila, Filipina dan mengesahkan program kegiatan Energy Security Forum, Natural Gas Forum, Oil Market Forum, Oil Stockpliling Forum dan Renewable Energy Forum dan masih banyak lagi pertemuan yang dilakukan ASEAN+3.[21]
Peran Jepang sangat diharapkan dalam mengambil peran ekonomi yang lebih tegas. Di sisi lain, Jepang sendiri terlihat pasif dalam peran kekuatan politik dan militer karena masih ada saingan yang kuat, yaitu RRT. Jepang masih menganggap bahwa kedaulatan suatu negara sebagai faktor yang paling penting.
Kepentingan Jepang di kawasan seperti yang kita lihat sekarang, yaitu kestabilan kawasan di Asia Tenggara dan keamanan maritim/the sea lines of communication. Para elite pemerintah Jepang tampaknya bersikap waspada dan proaktif terhadap setiap perkembangan pada tataran regional terutama bangkitnya RRT sebagai raksasa ekonomi dunia.
Jepang merasa harus memberikan perhatian yang lebih besar pada kestabilan regional. Lagi pula, Jepang sendiri secara psikologis tentunya masih merasa sebagai bangsa yang besar di Asia-Pasifik. Dalam mengimplementasikan peranan politik di kawasan ASEAN akan timbul perbedaan pandangan dengan Amerika Serikat. Instrumen yang paling efektif untuk menghadapi Amerika Serikat adalah ekonomi. Sikap lebih ramah bangsa Jepang sangat diperlukan untuk menghadapi Amerika Serikat. Jepang sendiri telah merencanakan peningkatan yang signifikan terhadap kekuatan militernya (secara langsung maupun tidak langsung). Hal ini akan berimbas pada negara-negara anggota ASEAN dalam bentuk peningkatan perlombaan senjata di kawasan.
Kontur dimensi multipolar yang kian kompleks mengharuskan tiap negara anggota ASEAN untuk adaptif terhadap dinamika geopolitik dan geostrategi kawasan. Seperti pada peningkatan kemampuan militer RRT yang oleh Amerika Serikat pun dipandang sebagai sebuah ancaman. Peran internasional RRT telah terbuka lebar dengan diundangnya modal dan teknologi dari Barat dan Jepang.
RRT tampaknya akan terus mempertahankan kepentingan dan pengaruh strategis mereka di kawasan ASEAN, baik secara politik maupun militer. Ada keprihatinan mengenai tindakan RRT beberapa tahun yang lalu di Kepulauan Spratly. Pengembangan lembaga-lembaga keamanan yang lebih kuat di kawasan sangat diperlukan. Di bidang ekonomi dan industri, langkah RRT yang mendorong warganya bermigrasi dari daerah perdesaan ke kota-kota untuk menciptakan 270 juta pekerjaan dalam 10 tahun ke depan patut diapresiasi.
Kepentingan utama RRT terhadap negara-negara Asia terfokus pada pembangunan ekonomi yang cepat, dan bagi RRT, untuk diakui sebagai kekuatan Asia yang besar juga sangat penting. Dalam sebuah novel terbitan tahun 1997 yang menggambarkan terjadinya perang berskala global antara Amerika Serikat melawan RRT, diceritakan bahwa pemicunya adalah serangan RRT ke Laut Tiongkok Selatan dan invasi militer RRT ke Vietnam. Walaupun novel tersebut adalah fiksi belaka, namun tetap ada korelasinya dengan kondisi yang terjadi saat ini, dan ada kemiripan dengan apa yang diungkapkan oleh pakar politik AS Samuel Huntington dalam bukunya The Clash of Civilization.[22]
Begitu juga dengan Korea Selatan, Presiden Korea Selatan, Lee Myung Bak pada tahun 2009 mengatakan bahwa perdagangan ASEAN-Korea Selatan telah tumbuh sebelas kali lipat dalam dua dekade terakhir menjadi senilai $90,2 miliar. Angka tersebut bahkan diperkirakan akan meningkat menjadi $150 miliar pada 2015 dan berencana untuk meningkatkan (kerja sama) lebih baik lagi serta melakukan pertukaran budaya dan sebagainya.
Negara yang terlibat dalam kerjasama ASEAN+6 ini terdiri dari gabungan kerjasama ASEAN+3 yang beranggotakan Republik Rakyat Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang, ditambah India, Australia, dan Selandia Baru.
India menjadi mitra wicara penuh ASEAN pada KTT ke-5 ASEAN di Bangkok, Thailand tanggal 14-15 Desember 1995 setelah sebelumnya menjadi mitra wicara sektoral sejak 1992. Pada KTT ke-1 ASEAN-India di Phnom Penh, Kamboja tanggal 5 November 2002, para pemimpin ASEAN dan India menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang perdagangan dan investasi, pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi informasi dan kontak bangsa dengan bangsa. Komitmen ASEAN dan India tersebut dikukuhkan melalui penandatanganan ASEAN-India Partnership for Peace, Progress and Shared Prosperity and Plan of Action pada KTT ke-3 ASEAN-India di Vientiane, Laos tanggal 30 November 2004.[23]
Hubungan kerja sama Indonesia-India di bidang ekonomi dan perdagangan mulai timbul seiring dengan adanya upaya-upaya ke arah kerja sama antara ASEAN dan Asosiasi Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC) untuk menuju kerja sama yang lebih luas di kawasan Asia. Secara lebih konkret lagi, hubungan dan kerja sama yang lebih dekat telah terwujud dalam hubungan kemitraan antara ASEAN dan India melalui format pertemuan tingkat tinggi ASEAN+1 (India), di mana pertemuan keduanya diadakan di Bali pada bulan Oktober 2003 lalu.[24]
Beberapa negara anggota ASEAN berselisih tentang tapal batas masing-masing negara. Dan beberapa negara ASEAN dengan negara disekitarnya saling membuat klaim teritorial atas Laut Tiongkok Selatan.[25] Perselisihan tersebut dianggap sebagai titik konflik Asia yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan kawasan ASEAN.[26][27]
Perbara telah mengeluarkan deklarasi tentang masalah ini, menyerukan semua negara untuk menangani masalah tersebut tanpa menggunakan kekerasan.[25]
Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN
Situs web terkait ASEAN
Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Materi Pariwisata Asia Tenggara
See full PDFdownloadDownload PDF
See full PDFdownloadDownload PDF
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Bukan Liga Indonesia, Inilah Liga Terburuk di Asia Tenggara Soal Tunggakan Gaji
TRIBUN-MEDAN.com-Liga Indonesia ternyata bukanlah kompetisi yang paling buruk soal gaji pemain atau pelatih.
Meski tak sedikit ada kasus penunggakan gaji pemain oleh klub Indonesia, ternyata kompetisi di Indonesia bukanlah yang terburuk soal urusan tersebut di Asia Tenggara.
Malaysia ternyata diklaim memiliki masalah penunggakan gaji pemain yang lebih parah di Asia Tenggara.
Liga Malaysia secara tidak resmi dinobatkan sebagai liga dengan jumlah kasus tunggakan gaji paling tinggi se-Asia Tenggara bahkan Asia.
Dilansir BolaSport.com dari New Strait Times, FA Malaysia mengonfirmasi ada 262 kasus yang diisi oleh pelatih dan pemain soal tunggakan gaji.
Para pemain T-Team saat jeda menuju babak tambahan waktu kala menjamu Terengganu FA pada laga putara
Stuart mengatakan sebanyak 60 persen dai total kasus tersebut melibatkan empat klub yakni Hanelang FC, Terengganu City, Kuantan FA, dan Marcerra United.
Sekjen FAM, Stuart Ramalingan, mengakui bahwa Liga Malaysia jadi kompetisi yang paling banyak menunggak gaji pemain se-Asia Tenggara bahkan Asia.
Sampai sekarang, keempat klub tersebut saat ini sudah tidak ada.
"Total ada sekitar 10 klub yang masuk catatan hitam itu. Kami mempunyai 262 kasus dan itu adalah yang tertinggi di Asia," ujar Stuart, seperti dikutip BolaSport.com dari New Strait Times.
Salah satu klub yakni Perlis saat ini tengah disoroti karena menunggak gaji 18 pemain. Kasus tersebut membuat Perlis terancam dikeluarkan dari Liga Primer Malaysia.
Presiden Perlis FA Datuk Ahmad Amizal Shaifit Ahmad Rafie pun menjanjikan akan menyelesaikan kasus tersebut.
Pihak FAM dan operator Liga Malaysia (MFL) akan memberikan insentif sebanyak 1 juta RM kepada Perlis untuk menyelesaikan masalah tersebut dalam tenggatwaktu 60 hari.
"Metode paling efektif untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan tidak memberikan insentif kepada tim yang berutang. Semua tim mempunyai tenggat waktu sampai pertengahan Februari untuk melunasinya atau utangnya akan dikutangkan dari insentif mereka," kata Stuart.
"Jika insentif tidak cukup untuk menutup utang tim, kami akan menghitung sehingga para korban akan dibayar sesuai dengan jumlahnya masing-masing."
"FAM dan MFL akan bekerja sama untuk hal ini. Kami melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan masalah ini," katanya menutup.(*)
Artikel ini sudah tayang di Bolasport.com dengan judul "Inilah Liga yang Paling Banyak Menunggak Gaji Pemain di Asia Tenggara"
Bola.com, Jakarta - Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) mengumumkan kejuaraan sepak bola antarklub Asia Tenggara edisi perdana yang diberi nama Shopee Cup, Kamis (4/4/2024). Turnamen ini nantinya akan digelar tiap tahun dan musim pertama akan digelar pada 17 Juli 2024 hingga 21 Mei 2025.
AFF bekerja sama dengan Shopee, SPORTFIVE, dan mitra lainnya untuk memajukan sepak bola ASEAN, khususnya di lingkungan klub Asia Tenggara. Harapannya, Shopee Cup bisa mentransformasi klub-klub di bawah naungan AFF untuk sukses di skala yang lebih tinggi, yakni Asia.
"Hari ini menandai tonggak bersejarah dalam sepak bola ASEAN. Shopee Cup akan berperan penting dalam menciptakan masa depan yang cerah bagi klub sepak bola ASEAN dan mentransformasi sepakbola di kawasan ini."
"Turnamen penting ini akan memupuk aspirasi klub-klub terkemuka di kawasan untuk menjadi juara ASEAN dan tampil sukses di Asia," kata Presiden AFF, Khiev Sameth.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berita video Bola Break episode kali ini membahas tentang kekuatan tim-tim yang berlaga di perempat final Liga Champions, juga kans juara.
Bolatimes.com - Sepak bola ASEAN mengalami perkebamban cukup signifikan, hal ini dapat dilihat dari pemberlakuan regulasi pemain asing khusus wilayah Asia Tenggara.
Gairah sepak bola Asia Tenggara tengah dalam puncaknya, sederet pemain terbaik ASEAN memiliki kesempatan menjajal liga yang lebih kompetitif.
Hal ini terlihat dari regulasi liga yang memperbolehkan setiap klub memiliki pemain asing, salah satunya khusus untuk Asia Tenggara.
Baca Juga: Rekor Apik Shin Tae-yong saat Lawan Malaysia, Pernah Bantai 4-1
Biasanya suatu kompetisi hanya memberi opsi terhadap setiap klub di liga untuk merekrut pemain asing, tanpa kuota pemain ASEAN.
Kini ramai-ramai liga memberikan kuota pemain asing khusus untuk Asia Tenggara, termasuk Liga Indonesia musim 2023/2024.
Lantas seperti apa perbandingan kuota pemain asing di liga Asia Tenggara? berikut ini penjelasan singkatnya.
Baca Juga: PSSI Kebut Perbaikan Rumput JIS untuk Venue Piala Dunia U-17 2023
4. Liga Indonesia (5 Pemain Asing Bebas + 1 ASEAN)
Liga Indonesia sebelumnya hanya menerapkan regulasi 3+1 untuk pemain asing, 3 pemain asing bebas dan 1 khusus Asia.
Kini aturan itu diubah, di mana kuota pemain asing menjadi 5+1 dengan rincian lima pemain asing bebas dan satu khusus pemain Asia Tenggara.
Baca Juga: Berkaca dari Regulasi, Klub-klub Ini Justru Dapat Keuntungan jika Lepas Pemainnya ke Timnas Indonesia U-23
Hal ini terlihat dari sederet pemain top negeri tetangga yang bermain di Liga 1 2023, seperti Paulo Gali Freitas dari Timor Leste.
Kemudian Daisuke Sato dari Filipina di Persib, kiper PSS Sleman asal Filipina, Anthony Pinthus dan lainnya.
3. Liga Malaysia (8 Pemain Asing Bebas + 1 ASEAN)
Baca Juga: Video Elkan Baggott Bangun Serangan Ipswich Town, Umpannya Jadi Awal Mula Terjadi Gol
Liga Malaysia memiliki kuota pemain asing cukup banyak, total ada 9 pemain asing yang diperbolehkan direkrut setiap klub.
Sembilan pemain asing itu dengan rincian 8 pemain asing bebas dan satu khusus ASEAN atau dari Asia Tenggara.
2. Liga Thailand (6 Pemain Asing Bebas + 3 ASEAN)
Thailand sangat berbeda dengan liga lain di wilayah Asia Tenggara, regulasi yang dibuat pun cukup unik meski terbilang cukup banyak.
Pemain asing yang bisa didatangkan total sebanyak 9 pemain, namun rinciannya berbeda dari Liga Malaysia.
Di mana Thailand memberi kuota 6 pemain asing bebas dan 3 pemain asing khusus untuk Asia Tenggara.
1. Liga Kamboja (5 Pemain Asing Bebas + 1 ASEAN)
Sepak bola Kamboja juga terbilang mengalami peningkatan, penyelenggara liga pun berani membuat regulasi pemain asing.
Di mana Liga Kamboja menerapkan regulasi 6 pemain asing, dengan rincian 5 pemain asing bebas dan satu dari Asia Tenggara.
SEBANYAK 9 pemain Asia Tenggara yang sudah gabung klub Liga 1 2023-2024 akan dibahas Okezone di artikel ini. Dari kesembilan pemain asal ASEAN itu, banyak di antaranya yang didominasi oleh pesepakbola asal Filipina!
Sekadar diketahui, regulasi pemain asing di Liga 1 2023-2024 mengalami perubahan. Pada Liga 1 edisi sebelumnya, setiap klub hanya diizinkan menggunakan empat pemain asing (tiga pemain asing bebas dan satu pemain asal Asia).
Sementara pada Liga 1 2023-2024 nanti, setiap klub diizinkan memakai enam pemain asing. Dengan rincian, lima pemain asing bebas dari negara mana saja dan satu pesepakbola asing dari Asia Tenggara.
Sebab aturan di atas, klub-klub Liga 1 2023-2024 harus mendatangkan pemain asing asal Asia Tenggara. Sejauh ini, baru ada 9 klub yang memakai slot pemain Asia Tenggara. Itu artinya, sudah ada 9 pemain asing Asia Tenggara yang sudah gabung klub-klub Liga 1 2023-2024.
Dari 9 pemain Asia Tenggara yang dimaksud, lima di antaranya pesepakbola asal Filipina. Kelima pemain asal Filipina tersebut yakni Daisuke Sato (Persib Bandung), Mike Ott (Barito Putera), Anthony Pinthus (PSS Sleman), Simen Lyngbo (Persik Kediri), dan Christian Rontini (Persita Tangerang).
Sementara itu, bek asal Singapura, Jacob Mahler, juga telah resmi gabung Madura United. Bek tengah kelahiran Denmark ini bakal memperkuat Laskar Sape Kerrab -julukan Madura United- di Liga 1 2023-2024.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Tak kalah menarik, striker Timnas Myanmar, Win Naing Tun juga telah resmi gabung Borneo FC. Kemudian, penyerang asal Timor Leste, Pedro Henrique, akan kembali menjadi bomber Persikabo 1973 di Liga 1 musim depan.
Berikutnya, pemain asal Timor Leste, Paulo Gali Freitas, juga dirumorkan akan gabung PSIS Semarang di Liga 1 2023-2024. Beda dengan delapan pemain di atas, penyerang 18 tahun ini belum resmi gabung PSIS Semarang. Tentunya, sangat dinantikan kelanjutannya.
Berikut 9 Pemain Asia Tenggara yang Sudah Gabung Klub Liga 1 2023-2024:
1. Daisuke Sato (Filipina/Persib Bandung)
2. Mike Ott (Filipina/Barito Putera)
3. Anthony Pinthus (Filipina/PSS Sleman)
4. Simen Lyngbo (Filipina/Persik Kediri)
5. Christian Rontini (Filipina/Persita Tangerang)
6. Jacob Mahler (Singapura/Madura United)
7. Pedro Henrique (Timor Leste/Persikabo 1973)
8. Win Naing Tun (Myanmar/Borneo FC)
9. Paulo Gali Freitas (Timor Leste/PSIS Semarang (masih rumor))
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari